https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/issue/feed ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen 2024-03-31T00:00:00+07:00 Open Journal Systems <p>ELETTRA: Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. Jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan pemikiran yang berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan ilmu Pendidikan Penyuluh Agama Kristen menerbitkan artikel ilmiah pada bulan Maret dan September. Setelah melalui proses seleksi, review, dan editing, maka semua konten artikel yang dipublikasikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.</p> <p><strong>Focus and Scope</strong>:</p> <ol> <li>Penyuluh Agama Kristen</li> <li>Teknik Penyuluh Agama</li> <li>Moderasi Beragama</li> <li>Kesejahteraan Masyarakat Kristen</li> <li>Psikologi Jemaat Gereja</li> <li>Komunikasi dan Penyiaran Kristen</li> <li>Sosiologi Agama Krsiten</li> <li>Bimbingan Konseling Kristen</li> </ol> https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/article/view/4 Peran Guru Pendidik Agama Kristen Dalam Moderasi Beragama 2023-03-08T19:26:11+07:00 Sarah Erwati saraherwati.id@gmail.com Berta Br Tarigan bertatarigan@gmail.com Lamtiur Pasaribu lmtrpasaribu@gmail.com <p>Guru adalah pendidik yang memiliki peran untuk mengajar, mendidik, membimbing siswa. Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Dalam arti sederhana pembelajaran adalah proses belajar dan mengajar antara siswa dan guru. Permasalahan yang terkait dengan radikalisme di Indonesia menjadi hal mendasar yang melatarbelakangi penelitian ini. Tingkat intensitas radikalisme di Indonesia menjadi ancaman bagi kemajemukan Indonesia, dan diperlukan usaha yang besar untuk tetap merawat kebhinekaan di Indonesia. Dalam hal ini peran seorang guru agama sangat menentukan untuk keberhasilan menjaga kebhinekaan. Guru agama Kristen memiliki peran penting dalam membentuk bahkan mengembangkan kecerdasan manusia mulai dari kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi. Dalam pembelajaran, kecerdasan spiritual dikembangkan melalui pembelajaran agama, sehingga guru pendidikan agama berperan dalam kecerdasan spiritual siswa. Keragaman Indonesia yang terdiri dari tiga puluh tujuh pulau, dan memiliki enam agama yang dianut oleh Masyarakat Indonesia seperti: Kristen Protestan, Islam, Katolik, Khonghucu dan Budha. Perbedaan inilah yang membuat negara Indonesia kaya akan ragam bahasa, budaya, dan perbedaan lainnya. Perbedaan tersebut juga dapat menimbulkan ketegangan, konflik dan menjadi ancaman perpecahan. Umat ​​Kristiani memiliki iman yang ekslusif, karena hanya ada satu jalan menuju surga, namun mereka memiliki sikap yang inklusif, meskipun berbeda sudut pandang namun tetap menghargai perbedaan</p> 2024-03-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/article/view/47 The Servant Leadership: Suatu Kajian Gaya Kepemimpinan Yosua Sebagai Role Model Penyuluh Agama 2024-01-14T23:14:26+07:00 Prionaray Bram M pnbram345@gmail.com <p>Dalam penelitian ini, mencoba menggali secara luas mengenai konsep kepemimpinan seorang Yosua. Kapasitas kepemimpinan Kristen saat ini, menjadi suatu permasalahan yang dianggap perlu untuk terus dibimbing agar terus berjalan pada porosnya. Kapasitas seorang penyuluh agama Kristen sebagai pelayan public, &nbsp;tentu memerlukan suatu role model kepemimpinan yang dapat dicontohnya, sehingga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, tetap berada pada garis kepemimpinan Kristen yang tentu bersentral pada keberkenanan Allah terhadap praktek kepemimpinan yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, ialah studi pustaka. Dalam hasil penelitian, melalui analisa komparatif terhadap kepemimpinan Yosua bahkan relasi Yosua dengan Musa, memperlihatkan dengan jelas bahwa Yosua memiliki suatu model kepemimpinan yang dapat disebut model kepemimpinan servant leadership. Model kepemimpinan tersebut, memiliki prinsip bahwa sebagai seorang pemimpin, haruslah menjadi pemimpin yang melayani. Telah jelas dalam kehidupan Yosua semenjak memulai tugas dan tanggung jawabnya terhadap bangsa Israel, kepemimpinan yang melayani akan bangsa Israel telah terlihat jelas. Olehnya, sebagai penyuluh agama dalam menjalankan kapasitas pelayanannya, diharapkan mampu dengan jelas menjadikan model kepemimpinan seorang Yosua, menjadi role model kepemimpinan yang harus dikuasai, lebih khusus hal utama sebagai seorang pemimpin Kristen ialah takut serta taat terhadap perintah Allah sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam hidup orang percaya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/article/view/51 Pendekatan Behaviouristik dalam Menanamkan Kebiasaan Baik bagi Anak di Tengah Keluarga Kristen 2024-03-26T22:48:31+07:00 Putri Natalia putrinatalia09@gmail.com Putri Kurnia Zalukhu putri.kurniazal@gmail.com Piyonika Br Tarigan piyonikatarigan@gmail.com Enja Sihombing enjasihombing@gmail.com Tiur Imeldawati imeltamsar@gmail.com <p>Para orang tua perlu ditolong untuk memberikan layanan pendidikan rohani dalam keluarga, dimana pemilihan pendekatan behaviouristik bisa menjadi pilihan yang tepat. Anak-anak perlu dibiasakan sejak dini untuk melakukan berbagai hal baik, sehingga kebiasaan-kebiasaan baik mulai terbentuk dalam diri anak. Dalam riset ini dilatar belakangi oleh kondisi di lingkungan gereja yang mengalami berbagai persoalan terkait anak dalam keluarga, dan beberapa masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan keluarga. Para orang tua memegang kendali atas anak-anak mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perihal pendekatan behaviouristik dan alasan mengapa pendekatan ini cocok dipakai untuk menanamkan kebiasaan baik pada anak. &nbsp;Penelitian ini diyakini bermanfaat bagi anak-anak di tengah masyarakat, dimana mereka akhirnya dapat membiasakan berbagai hal baik dalam kehidupan mereka, dan bagi para orang tua kajian ini bermanfaat untuk mengedukasi perihal cara atau pendekatan yang dapat dipakai untuk mengajar anak dan menanamkan kebiasaan baik dalam diri mereka.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2024-03-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/article/view/29 Pengaruh Strategi Pembinaan Warga Gereja Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak Sekolah Minggu 2023-11-01T19:40:45+07:00 Zakaria Panggabean zakariapanggabean0819@gmail.com Ernina Nababan ernina@gmail.com Christotes Boang Manalu cristotes@gmail.com Frisna Yani Silalahi frisna@gmail.com <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai pengaruh strategi pembinaan warga gereja terhadap pertumbuhan rohani anak sekolah minggu. Sekolah Minggu merupakan suatu wadah atau sarana, organisasi yang dibuat gereja untuk menjangkau anak-anak dimana anak-anak sama-sama berkumpul, diajarkan tentang Firman Tuhan, diajarkan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif (Quality Research). Beberapa hal yang menjadi pengaruh dari strategi pembinaan warga gereja pada pertumbuhan rohani anak sekolah minggu, sebangai berikut; Pengenalan kepada Tuhan Yesus Kristus, Rajin berdoa, beribadah, membaca Alkitab. Anak-anak menjadi anakanak yang rajin berdoa dan baca Firman Tuhan, bahkan saat mereka remaja sudah terlibat dalam pelayanan gereja. Mengetahui Cerita Tokoh Alkitab. Melatih dan mempersiapkan para pemimpin gereja untuk masa yang akan datang. Manusia Berdosa, Anak-anak diajar untuk mengerti bahwa mereka adalah manusia berdosa yang membutuhkan pengampunan dari Tuhan Yesus. </p> 2024-03-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen https://elettra.iakntarutung.ac.id/index.php/elettra/article/view/17 Upaya Umat Kristen Menunjukkan Identitasnya Dalam Kemajemukan 2023-05-09T11:04:30+07:00 Oscariatba wahyu wahyumannyu777@gmail.com <p>Kekristenan telah hidup dalam dunia yang sangat begitu beragam baik itu cara pandang, ideologi, budaya, bahkan juga hidup dalam berbagai aliran filsafat dan agama. Dunia yang begitu majemuk ini telah menempa orang-orang yang beraga Kristen sedemikian rupa sehingga memiliki bentuk iman yang beragam sesuai dengan lingkungan dimana ia berada. Kekristenan selalu menyesuaikan diri agar dapat diterima. Melalui berbagai lika-liku, Agama Kristen dapat hidup dan berkembang di segala tempat dan sepanjang zaman. Tibalah kekristenan itu di Indonesia yang memiliki berbagai macam perbedaan, untuk dapat bertahan dalam lingkungan yang begitu berbeda ini, kekristenan perlu melakukan berbagai penyesuaian diri dengan lingkungan yang begitu plural ini dengan tetap mempertahankan imannya pada landasan ajaran luhur dari Yesus Kristus. Maka dianggap perlu bagi umat Kristen untuk ikut melaksanakan moderasi beragama guna menghasilkan orang-orang yang benar-benar menghayati agamanya sambil mempertahankan dirinya untuk dapat hidup dalam berbagai pergolakan yang terjadi. Hal ini dapat membuat agama Kristen menjadi agama yang kokoh dan diharapkan dapat menjadi garam dan terang dunia dalam masyarakat yang begitu majemuk.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-03-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 ELETTRA : Jurnal Prodi Pendidikan Penyuluh Agama Kristen